PMII STMIK AMIKBANDUNG Kecam Keserakahan Kampus Atas Dugaan Penebangan Pohon Secara Ilegal dan Tanpa Malu
- IdeNews | Herman SS -
- Selasa, 11 Februari 2025

Kondisi pohon diseputaran Kampus STMIK AMIKBANDUNG yang diprotes organisasi Mahasiswa PMII STMIK AMIKBANDUNG.(Poto:PMII/dok.ideNews)
BANDUNG | ideNews - (10/2/ 2025) – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STMIK AMIK Bandung dengan ini menyampaikan kekecewaan dan kemarahan atas tindakan serampangan pihak kampus yang dengan tanpa rasa malu menebang pohon secara ilegal.
Sebagai institusi pendidikan yang seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa, kampus ini justru memberi contoh buruk dengan merusak lingkungan tanpa pikir panjang.
Alih-alih menjadi pusat pembelajaran dan inovasi yang berorientasi pada keberlanjutan, pihak kampus malah memilih jalan pintas yang mencerminkan ketidakpedulian terhadap lingkungan dan mahasiswa yang peduli.
Dengan dalih yang tidak masuk akal, pihak kampus mengklaim bahwa pohon-pohon tersebut ditebang karena dianggap mengganggu keamanan tembok dan bangunan kampus. Mereka berdalih bahwa batang pohon yang jatuh serta dedaunan yang merambat bisa merusak sebagian tembok, plafon gedung, dan menyebabkan sampah dedaunan.
Namun, alasan ini justru memperlihatkan betapa sempitnya cara berpikir pihak kampus yang tidak mencari solusi yang lebih ramah lingkungan.
Tindakan sembrono ini tidak hanya mencoreng citra akademik kampus, tetapi juga memicu kemarahan warga Kebonwaru yang selama ini turut menjaga lingkungan sekitar. Pihak kelurahan pun sangat menyesalkan keputusan ini, yang bukannya berorientasi pada solusi jangka panjang, malah semakin menunjukkan ketidakpedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kami sebagai mahasiswa merasa malu bahwa institusi tempat kami menimba ilmu justru menjadi pelaku perusakan ekosistem hijau. Kampus seharusnya menjadi teladan dalam menerapkan kebijakan ramah lingkungan, bukan menjadi contoh arogansi yang hanya mementingkan kepentingan sesaat.
Sebagai bentuk protes atas tindakan tidak bertanggung jawab ini, PMII STMIK AMIK Bandung akan melakukan aksi penanaman pohon untuk menggantikan kehancuran yang sudah ditinggalkan oleh kebijakan absurd ini. Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa lebih punya kepedulian terhadap lingkungan dibandingkan institusi yang semestinya mengajarkan kami nilai-nilai keberlanjutan.
Aksi ini juga menjadi wujud nyata dari nilai dasar pergerakan yang kami anut, yaitu *Habluminal Alam*—menjaga hubungan baik dengan alam sebagai bentuk tanggung jawab moral dan spiritual kami terhadap lingkungan.
Dalam pandangan *Fiqh Lingkungan Hidup* Nahdlatul Ulama, menjaga dan merawat alam adalah bagian dari kewajiban manusia sebagai khalifah di bumi. NU menegaskan bahwa eksploitasi alam tanpa pertimbangan keberlanjutan adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Allah.
Lingkungan yang lestari bukan hanya menjadi kebutuhan manusia, tetapi juga bentuk ibadah dan tanggung jawab sosial yang harus dijaga.
Kami menantang pihak kampus untuk bangun dari tidurnya dan mulai bertanggung jawab atas kerusakan yang telah mereka buat. Jangan sampai kampus ini dikenal bukan karena prestasi akademiknya, melainkan karena keserakahannya dalam mengorbankan lingkungan demi kepentingan yang tidak jelas.
Demikian pernyataan ini kami buat sebagai bentuk protes keras terhadap tindakan yang sungguh `erdas` dalam merusak lingkungan. Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis, tetapi tanggung jawab semua pihak—terutama institusi pendidikan yang semestinya lebih berakal.
Salam Pergerakan! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat! Hidup Lingkungan!
**Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STMIK AMIK Bandung**
(Herman SS-Enal/ideNews)